.Saat ini masih banyaknya kasus-kasus kekerasan yang menimpa anak dan perempuan. Seperti kasus-kasus pernikahan usia anak menjadi persoalan yang paling banyak terjadi di masyarakat, belum lagi kasus-kasus lainnya. Jika tidak ditangani dengan baik maka ini akan terus berkembang di masyarakat. Di lain sisi, banyak pihak yang menyelesaikan persoalan ini namun belum berjalan dengan maksimal. Meski posko pengaduan di masing-masing wilayah sudah dibentuk akan tetapi pelaporan yang dilakukan belum berjalan sesuai dengan tupoksinya. Dari sembilan desa di Lombok Tengah dan Lombok Timur sudah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai acuan untuk menangani kasus. Untuk memastikan SOP ini berjalan sesuai dengan sistem pelaporan yang teratur, maka tepat pada hari ini Rabu, 13 Oktober 2021 bertempat di Lesehan Sehati Sawing Lombok Timur Konsorsium ADARA menggelar Workshop Sistem Pelaporan Gender Based Violence (GBV) dari Tingkat Desa sampai Kabupaten.Kegiatan yang dihadiri oleh UPTD PPA Lombok Timur, Dinas Sosial Lombok Timur, Peksos Lombok Timur, Pemerintah Desa, dan Paralegal dari tiga desa (Jurit Baru, Pringgasela Selatan, dan Beririjarak) dampingan Konsorsium ADARA. Kegiatan yang berlangsung selama tiga jam memberikan banyak manfaat bagi semua peserta, sharing pengalaman memberikan semangat bagi semua untuk menangani kasus-kasus yang terjadi khususnya pada kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Terlebih lagi sudah terbangunnya sistem-sistem penanganan di tingkat desa sampai tingkat kabupaten membuat diskusi ini lebih hidup sehingga terpacu untuk membangun sebuah sistem pelaporan bersama dalam penanganan kasus.Dengan adanya sistem pelaporan ini diharapkan kasus-kasus yang terjadi di masyarakat bisa tertangani sesuai dengan tupoksi masing-masing sehingga kasus-kasus ini bisa terselesaikan dengan baik.