Satu lagi relawan sahabat Gema Alam yang datang ke Lombok Timur untuk berbagi ilmu kepada kelompok nine penenun (KNP) di desa Pringgasela Selatan dan kelompok perempuan kritis dan kreatif (KPKK) di desa Jurit Baru. Beliau adalah Ibu Indana Laazulva seorang aktifis perempuan yang berasal dari Yogyakarta. Kedatangannya ke Lombok Timur untuk ikut berpatisipasi dalam kegiatan Launching Peluncuran Pelaporan Studi Aksi Tanggap Bencana Gempa Lombok yang dilaksanakan oleh GA. Ibu Indana di daulat jadi moderator oleh Gema Alam NTB dalam kegiatan launching tersebut. Setelah kegiatan launching dilaksanakan keesokan harinya Ibu Indana bertandang ke rumah kelompok nine penenun untuk membagi ilmu pengetahuan tentang ecoprint. Ecoprint merupakan teknik cetak yang menggunakan pewarna alami. Teknik sederhana yang tidak melibatkan mesin atau cairan kimia. Teknik ini diaplikasilan pada bahan berserat alami seperti kain kanvas atau katun yang mampu menyerap warna dengan baik.
Pengetahuan ini sangat bermanfaat sekali bagi kelompok nine penenun mengingat ini akan menjadi sebuah pengembangan produk tenun kedepan. Selain kelompok nine penenun, pada hari Jum’at, 30 November 2018, Ibu Indana juga membagi pengetahuan ecoprint ini pada kelompok perempuan kritis dan kreatif selain itu juga, Ibu Indana mengajari mereka membuat kue bolu motif tenun. Tentunya ini sangat bermanfaat bagi 13 orang perempuan yang hadir dengan semangat untuk menambah ilmu paska bencana gempa Lombok.
Hal yang menarik dari KNP pada saat menunjukkan hasil ecoprint ini kepada kepala desa, kepala desa mensuport perempuan terus meningkatkan kapasitas dan berinovasi. Semoga apa yang diberikan oleh Ibu Indana bermanfaat buat perempuan Lombok Timur, khususnya para penyintas supaya lebih semangat untuk bangkit kembali paska gempa Lombok.