
Pada Kamis, 20 Februari 2025, Gema Alam NTB menyelenggarakan acara “Serial Diskusi Literasi Energi Terbarukan” yang bertujuan untuk mengembangkan kapasitas perempuan dan penyandang disabilitas terkait energi terbarukan. Acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang bagaimana energi terbarukan dapat menjadi solusi penting di tengah kesulitan energi yang semakin dirasakan oleh banyak masyarakat, serta bagaimana peran energi terbarukan sangat vital dalam menjaga keberlanjutan iklim bumi.
Kegiatan ini melibatkan enam desa yang terlibat dalam proyek WE for JET, di mana peserta, yang mayoritas adalah perempuan dan disabilitas, diberi kesempatan untuk memperdalam pengetahuan mereka. Dengan memperkuat pemahaman mereka, diharapkan para peserta dapat menyebarkan ilmu yang diperoleh kepada lebih banyak orang, serta memperjuangkan perubahan yang berdampak langsung pada kehidupan mereka sehari-hari.

Mengapa Perempuan dan Disabilitas?
Keterlibatan perempuan dan disabilitas dalam pengambilan keputusan sangat penting, terutama dalam hal pembangunan berkelanjutan yang mengusung prinsip “No one left behind” (tidak ada yang tertinggal). Perempuan dan disabilitas adalah kelompok yang seringkali menjadi pihak yang paling terdampak oleh perubahan iklim dan kesulitan energi, sehingga memperkuat mental dan pengetahuan mereka sangat penting agar mereka bisa berperan aktif dalam mendorong perubahan, baik di tingkat rumah tangga, desa, kabupaten, hingga provinsi.

Energi Terbarukan: Solusi untuk Masyarakat dan Lingkungan
Energi terbarukan menjadi solusi yang sangat relevan dalam mengatasi krisis energi dan perubahan iklim. Dalam serial diskusi ini, para peserta belajar bagaimana teknologi seperti solar waterpump dan biogas dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, yang semakin langka dan mahal. Di Desa Pandan Indah, misalnya, penggunaan solar waterpump untuk mengatasi masalah kekeringan tidak hanya menghemat pengeluaran tetapi juga memberikan solusi yang ramah lingkungan.
Di sisi lain, teknologi biogas dari sampah organik dan kotoran ternak yang telah diimplementasikan di Desa Tetebatu Selatan dan Rarang membantu mengurangi limbah sekaligus memberikan energi yang berguna untuk kebutuhan sehari-hari. Proyek serupa sedang berjalan di beberapa desa lain, seperti Lantan, Taman Ayu, dan Dasan Geria, dengan tujuan untuk menciptakan keberlanjutan energi yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat desa.

Meningkatkan Partisipasi Perempuan dan Disabilitas
Selain membahas solusi energi terbarukan, kegiatan ini juga dirancang untuk memperkuat mental para perempuan dan penyandang disabilitas, agar mereka dapat lebih percaya diri dalam menyuarakan perubahan di tingkat desa dan kabupaten. Melalui sesi presentasi dan diskusi, mereka diberi kesempatan untuk berbicara dan menyampaikan ide serta pengetahuan mereka terkait dengan energi terbarukan. Aktivitas seperti ini bertujuan untuk membangun rasa percaya diri mereka agar bisa terlibat dalam musyawarah desa, mengambil keputusan, dan menyuarakan permasalahan yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Solusi Energi Terbarukan untuk Pekerjaan Perempuan
Berdasarkan kajian yang dilakukan di masing-masing desa, kebutuhan terhadap solar waterpump dan biogas sangat penting untuk mempermudah pekerjaan perempuan dan disabilitas. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa kelompok rentan dapat dengan mudah mengakses energi yang mereka butuhkan, serta mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk meringankan beban kerja mereka. Dengan memanfaatkan energi terbarukan, mereka akan lebih mudah menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa harus tergantung pada sumber energi yang mahal dan tidak ramah lingkungan.

Mendorong Aksi dan Perubahan yang Berkelanjutan
Sebagai penutupan acara, para peserta diminta untuk membuat yel-yel yang mencakup tantangan yang dihadapi di desa mereka dan solusi yang ingin di wujudkan. Melalui yel-yel ini, diharapkan pesan tentang pentingnya energi terbarukan dapat tersampaikan dengan semangat dan keberanian. Harapannya, para perempuan dan disabilitas akan semakin berani mendorong pemanfaatan energi terbarukan di tingkat desa, kabupaten, dan provinsi, sehingga pemerintah akan lebih terdorong untuk mewujudkan inisiatif yang mendukung keberlanjutan energi yang ramah lingkungan.
Dengan berbekal pemahaman yang lebih dalam tentang energi terbarukan, perempuan dan disabilitas dapat menjadi agen perubahan yang mendorong terciptanya masa depan yang lebih baik, tidak hanya untuk mereka, tetapi juga untuk seluruh masyarakat dan lingkungan.
