Proses luar bisa telah dilaksanakan, antusias para perempuan dan disabilitas dalam mewujudkan energi terbarukan di desa masing-masing berjalan sangat menarik. Bersama-sama melihat potensi dan menetukan energi terbarukan apa yang cocok dikembangkan berdasarkan potensi, kondisi riil dan kebutuhan perempuan dan disabilitas yang ada di desa.
Setelah melalui kajian mendalam dengan melibatkan perempuan, disabilitas, dan pemerintah setempat, masing-masing desa telah menetapkan jenis energi terbarukan yang paling cocok. Pilihan ini beragam, mulai dari PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) untuk pompa air sumur bor hingga berbagai bentuk biogas, termasuk dari sampah, kotoran ternak, dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Yuk, kita bahas lebih dalam tentang pilihan ini dan bagaimana semuanya berkontribusi pada keadilan iklim.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Energi terbarukan dari tenaga surya berasal dari sumber yang tak terbatas: matahari. Panel surya mengubah cahaya matahari menjadi listrik, memberikan energi bersih yang tidak mencemari lingkungan. Meskipun cuaca dapat memengaruhi produksinya dan biaya pemasangan awal cukup tinggi, perkembangan teknologi terus mendorong efisiensi dan aksesibilitas. Ini adalah langkah penting menuju keadilan iklim, di mana setiap orang, termasuk kelompok rentan, dapat menikmati akses terhadap sumber energi yang bersih dan terjangkau.

Biogas dari Sampah

Biogas yang dihasilkan dari sampah organik menunjukkan bahwa limbah bisa menjadi sumber daya. Dengan memanfaatkan sisa makanan dan bahan organik lainnya, kita tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga menghasilkan gas metana yang bisa digunakan sebagai energi. Proses ini menunjukkan inklusi, di mana suara masyarakat didengarkan untuk mengatasi tantangan lingkungan, sekaligus memberdayakan mereka untuk berkontribusi dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan.

 

Biogas dari Kotoran Ternak

Kotoran ternak juga dapat diolah menjadi energi yang bermanfaat. Dengan memanfaatkan mikroorganisme anaerobik dalam biodigester, kotoran tersebut tidak hanya menghasilkan biogas untuk keperluan rumah tangga, tetapi juga mengurangi pencemaran lingkungan. Selain itu, residu kotoran yang dihasilkan setelah proses biogas dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik, yang kaya nutrisi dan ramah lingkungan, mendukung pertumbuhan tanaman tanpa merusak ekosistem. Proses ini merupakan contoh nyata dari kearifan lokal, di mana praktik tradisional dan teknologi modern bersatu untuk menghasilkan energi sambil menjaga ekosistem tetap sehat.

Biogas dari IPAL – MCK (Instalasi Pengolahan Air Limbah – Mandi, Cuci, Kakus)

Terakhir, biogas dari IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) menunjukkan pentingnya pengelolaan limbah cair dengan bijaksana. IPAL dari MCK (Mandi, Cuci, Kakus) berfungsi untuk mengolah limbah domestik yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari, seperti mandi dan mencuci, proses pengolahan ini melibatkan beberapa tahapan, mulai dari penyaringan untuk menghilangkan partikel besar, diikuti dengan proses biologis yang memanfaatkan mikroorganisme untuk menguraikan zat-zat organik dalam limbah kemudian hasil dari proses ini adalah biogas yang dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan, serta lumpur yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Instalasi ini tidak hanya menghasilkan energi dari limbah rumah tangga dan industri, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan pencemaran. Dengan mengolah limbah secara efektif, kita meraih dua tujuan sekaligus: energi yang bersih dan lingkungan yang lebih sehat. 

Dengan semua sumber energi ini, kita tidak hanya menciptakan alternatif yang bersih dan terbarukan, tetapi juga merayakan inklusi dan keadilan iklim. Melalui kolaborasi, kearifan lokal, dan keberanian untuk berinovasi, masyarakat bergerak maju menuju masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan. Mari kita terus dukung inisiatif ini, agar semua suara dapat terdengar dan semua potensi dapat dimanfaatkan demi kebaikan bersama. Terlebih dengan dukungan dari pemerintah desa dalam penganggaran pembuatan energi terbarukan ini serta membuat Peraturan Desa (PERDES) bagaimana regulasi, pemanfaataan dan keterlibatan perempuan dan disabilitas dalam pengelolaannya, kami sangat optimis energi terbarukan di masing-masing desa ini dapat terwujud dan terkelola dengan baik sehingga energi bersih dan berkelanjutan dapat dinikmati oleh setiap masyrakat.