Tepat hari ini, 15 Agustus 2024 Gema Alam NTB genap berusia 20 tahun. Sebuah perjalanan yang cukup panjang sebagai jalan pengabdian untuk kemaslahatan lingkungan dan kebermanfaatan bagi sesama. Peringatan ulang tahun kali ini dirangkaikan dengan nonton bareng film dokumenter Bloody Nickel di basecamp Gema Alam. Film dokumenter ini menggambarkan bagaimana pertambangan nikel telah merenggut ruang hidup masyarakat, terutama masyarakat adat di kawasan timur Indonesia. Semua staff dan relawan Gema Alam memberikan tanggapan terhadap film ini. Rasa haru, sedih, emosi dan cucuran air mata dari semua staf terhadap kondisi yang disaksikan dalam film ini .
Nikel telah menjadi komoditas dunia. Di Indonesia nikel menjadi primadona karena cadangan nikel Indonesia memang adalah yang terbesar di dunia. Seiring dengan trend transisi energi, pemerintah Indonesia memiliki ambisi besar untuk menjadi pemain utama produsen mobil listrik dan baterai listrik. Presiden Joko Widodo menterjemahkan ambisi itu dengan melakukan akselerasi hilirisasi industri nikel. Saat ini ada 116 proyek smelter nikel di Indonesia pada 2023, termasuk yang telah beroperasi, sedang konstruksi dan dalam perencanaan. Namun sebagaimana proyek-proyek ekstraktif lainnya, akselerasi industri nikel memunculkan kesengsaraan dan penderitaan. Padahal produk-produk industri nikel Indonesia, tidak menjadi komponen utama mobil dan baterai listrik. Hilirasi nikel telah berubah menjadi Kutukan Nikel. Begitulah isi atau pesan yang didapat dari fim ini.
Pertambangan tidak pernah membuat masyarakat sejahtera, justru menjadi penyebab kerusakan lingkungan dan kemiskinan, yang diuntungkan adalah pengusaha/investor dan para elit di negeri ini.
Salam Adil dan Lestari