Banyaknya informasi yang beredar di media sosial dampak covid – 19, membuat sebagian masyarakat khawatir, panik bahkan takut. Tidak jarang informasi yang beredar hanya soal kematian dan peningkatan jumlah pasien yang terpapar akaibat virus corona, jarang sekali informasi yang menampilkan berita baik atau dampak baik yang bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat. Karena sesungguhnya berita baik sangat diperlukan oleh masyarakat supaya tidak panik dan takut yang berlebihan.
Pada pertengahan bulan Maret 2020, pemerintah sudah menghimbau bahwa masyarakat hendaknya berdiam diri di rumah, bekerja di rumah, beribadah di rumah, tidak keluyuran kesana – kemari, tidak melakukan aktifitas yang mengumpulkan banyak orang, melakukan social/ physical distancing, tidak keluar daerah untuk sementara waktu. Bukannya masyarakat mentaati himbauan pemerintah tersebut, malah banyak yang melanggar himbauan tersebut. Pemerintah juga tidak berdiam diri, secara berkala dilakukan penyemprotan disinfektan ke rumah – rumah warga, atau tempat – tempat tertentu untuk memutus penyebaran covid – 19.
Tetapi di sini bukan saatnya kita saling menyalahkan, sekarang bagaimana memberikan pelajaran kepada masyarakat, menyampaikan informasi yang bisa membuat masayarakat tidak menjadi panik, khawatir dan takut yang berlebihan. Karena saat ini jika mendengar ada orang dilingkungan sekitar yang dijemput oleh petugas dan statusnya belum jelas, paniknya luar biasa. Apalagi jika ada pasien yang positif paniknya minta ampun, sehingga si penderita malah dianggap musuh, dikucilkan, atau bahkan diusir dari lingkungan tersebut. Sudah cukuplah kita melihat banyak kasus – kasus yang memilukan yang dialami oleh para korban, bagaimana mereka tidak diterima di lingkungannya sendiri, bahkan yang paling tragis yang meninggal dunia karena covid – 19 tidak mau di terima oleh masyarakatnya, ditolak untuk dimakamkan pula di pemakaman umum, sungguh miris.
Sesungguhnya orang yang positif terpapar covid – 19 bukanlah aib dan tidak harus dijauhi, karena itu bisa disembuhkan, bukankah sudah banyak pasien yang positif terpapar covid – 19 bisa sembuh? Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit melainkan juga menurunkan penawarnya. Orang yang masih berstatus PDP pun malah sering dikucilkan, dijauhi, malah seharusnya kita bisa memberi dukungan, bantu untuk penuhi segala kebutuhan mereka selama masa isolasi mandiri. Seperti apa yang dilakukan oleh warga di kompleks Cipageran Asri, Cimahi, Jawa Barat, mereka bergotong-royong membantu tetangga mereka yang terpapar covid -19. Warga menyalurkan bantuan makanan dan kebutuhan pokok untuk warga mereka yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Meski awalnya ada kepanikan dari warga kompleks namun setelah diberikan pemahaman terkait virus corona, kini mereka justru membantu menyiapkan kebutuhan keluarga yang kini tengah menjalankan isolasi mandiri.
Berita baik dan informasi – informasi inilah yang sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat, terutama bagaimana memberikan pemahaman tentang virus corona ini, hendaknya dalam hal ini pemerintah ataupun pihak terkait misalnya dinas kesehatan, puskesmas maupun rumah sakit lebih sering turun untuk mensosialisakan ini kepada warga masyarakat supaya tidak panik, khawatir dan takut yang berlebihan. Kepada semua masyarakat hendaknya selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan cara; rutin mencuci tangan pakai sabun di air yang mengalir, jaga jarak, hindari memegang mata, hidung dan mulut, ketika bersin dan batuk jangan lupa ditutup, berdiam diri di rumah, bersihkan yang sering disentuh dan cari tahu informasi akurat mengenai covid – 19, yang terpenting lakukan apa yang sudah dihimbaukan oleh pemerintah, mudah – mudahan dangan cara ini kita dapat memutus penyebaran covid – 19, sehingga kita terhindar dari bahaya dan ancaman berbagai penyakit. Ini merupakan bagian dari ikhtiar dan tawakkal kita, selebihnya kita harus ikhlas apa yang menjadi kehendak Allah SWT. Salam Sehat!