GA We4Jet – Pasca pelaksanaan focus group discussion (FGD) dan lokatulis laporan Participatory Rural Apppraisal (PRA) yang sudah dilaksanakan sejak Desember 2023 – Januari 2024, kali ini tepatnya di bulan Maret 2024 dilakukan presentasi hasil kajian partisipatif di 6 desa. Dalam pelaksanaan kegiatan ini menghadirkan dari berbagai unsur yang ada di desa sejumlah 30, diantaranya pemerintah desa, BPD, PKK, Karang Taruna, tokoh masyarakat, tokoh agama, perwakilan perempuan kepala keluarga, KWT, perwakilan penyandang disabilitas, pelaku atau pengguna energi baru terbarukan. Presentasi hasil kajian ini dilakukan oleh CO setelah sebelumnya dilakukan pembekalan dan persiapan terkait dengan ini.

Tujuan dari kegiatan ini adalah 1) untuk mendesiminasikan hasil kajian partisipatif 2) sebagai  dialog publik memberikan masukan dan saran pada hasil kajian 3) untuk menyusun perencanaan partisipatif level desa. Kabupaten Lombok Timur (Desa Tete Batu Selatan & Desa Rarang) menjadi awal atau pembuka dalam kegiatan ini dan diikuti oleh Kabupaten Lombok Tengah (Desa Pandan Indah & Desa Lantan) dan Kabupaten Lombok Barat (DesaTaman Ayu & Desa Dasan Geria). Presentasi dimulai dari menampilkan semua temuan dalam proses FGD yang menyangkut potensi desa, masalah dan kerentanan resiko bencana iklim yang dihadapi oleh masing-masing desa.

Hasil kajian ini kelak akan menjadi acuan dalam pelaksanaan program pemerintah desa masing – masing dan hasil kajian ini akan dimasukkan dalam draf perencanaan (RKPDes) imbuh salah satu perwakilan pemerintah desa. Untuk itu, penting memberikan masukan, kritikan dan tanggapan untuk memperkaya hasil kajian partisipatif yang sudah dilakukan di 6 desa tersebut. Respon peserta yang hadir dalam kegiatan ini mengamini betul apa yang disampaikan, karena memang itu adalah faktanya, karena dalam kajian ini melibatkan berbagai unsur di desa juga.

Harapannya dalam presentasi hasil kajian partisipatif ini para pihak mampu bersuara untuk memberikan masukan dalam kekurangan yang disampaikan, dan yang sangat penting adalah hasil kajian ini menjadi dasar dalam program pemberdayaan masyarakat terutama perempuan dan kelompok rentan lainnya, supaya tidak ada yang tertinggal dalam proses pembangunan di desa. (gantb)