GA We4Jet – Setelah desa Dasan Geria, FGD RCA berlangsung di desa Lantan Kabupaten Lombok Tengah pada hari Rabu – Kamis, 21 – 22 Februari 2024. Seperti halnya di desa Dasan Geria, FGD di desa Lantan akan mengajak peserta untuk berdiskusi tentang aktifitas harian, mingguan dan bulanan tentang kerja perawatan.

Dalam FGD yang melibatkan, perempuan, disabilitas, dan laki-laki bersatu untuk merinci aktifitas careworks, yang terkadang dilakukan tanpa pengakuan atau bayaran. FGD kali ini menarik karena dihadiri langsung oleh kepala Desa Lantan dan berbaur bersama masyarakat.

Lalu Erwandi, Kepala Desa Lantan ikut langsung terlibat dalam FGD

Hasilnya mencerminkan perbedaan besar dalam tanggung jawab careworks, menyoroti dominasi perempuan dalam peran ini. Careworks yang seringkali melekat pada tugas rumah tangga, sering tidak dihargai dan kurang mendapat dukungan yang layak. FGD ini bukan sekadar diskusi, tapi panggilan untuk membuka mata akan pentingnya careworks, bahkan jika tidak dibayar secara finansial.

Laki – laki sedang berdiskusi siklus harian dalam rumah tangga

Jika dilihat dari komposisi gender, pekerja perawatan perempuan dalam hal ini, menghabiskan waktu lebih banyak ketimbang laki-laki. Data Mencare, kampanye pelibatan laki-laki dalam pengasuhan (2021) mencatat, pekerja perempuan bekerja rata – rata tiga kali lebih banyak daripada laki-laki setiap harinya.

Perempuan yang punya ketimpangan kerja lebih banyak ini sebenarnya sudah terlihat dalam urusan rumah tangga. (sumber: https://magdalene.co › Blog)

Haiziah Gazali, Ketua Gema Alam terlibat langsung memfasilitasi FGD RCA

Kesadaran ini diharapkan tidak hanya mengurangi kesenjangan gender dalam careworks tetapi juga merangkul lebih banyak laki-laki untuk memahami peran krusial ini dalam kehidupan sehari-hari. Suara dari Desa Lantan, memberikan warna pada upaya menuju kesetaraan gender. (gantb)