Di dunia yang berkembang pesat saat ini, kebijakan dan layanan inklusif menjadi hal yang sangat penting, dengan penekanan yang semakin besar untuk memenuhi kebutuhan setiap anggota masyarakat. Dalam konteks ini, mengumpulkan data yang komprehensif terkait kelompok disabilitas di desa-desa memainkan peran penting dalam menyediakan layanan bai mereka. Hal ini tidak hanya mendorong inklusivitas, namun juga memberdayakan masyarakat setempat untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh penyandang disabilitas. Dengan memahami kebutuhan, persyaratan, dan aspirasi khusus dari para penyandang disabilitas di sebuah desa, maka akan memungkinkan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan layanan dan program yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal (no one left behind), dan setiap orang memiliki akses yang sama terhadap sumber daya dan kesempatan yang penting.

Berdasarkan hal tersebut, pada hari Sabtu, 14 Oktober 2023 bertempat di Hotel Santika Mataram dilakukan penyusunan rencana aksi inklusi disabilitas sebagai tindak lanjut dari hasil pendataan disabiltas yang dilakukan oleh perwakilan pemdes dan disabilitas di 6 desa lokasi program We for Jet. Tujuan dari kegiatan ini adalah menyusun dokumen rencana aksi inklusi disabilitas. Workshop ini juga dihadiri oleh 6 kepala desa di lokasi program. Kegiatan ini difasilitasi oleh Dian Aryani aktivis perempuan dari seknas Koalisi Perempuan Indonesia.

Landasan pemikiran penyusunan rencana aksi desa inklusi disabilitas ini adalah dasar hukum di dalam tujuan pembangunan berkelanjutan desa yaitu;

  1. Perpres No.59 tentang pembangunan berkelanjutan
  2. Permendesa No.21 tahun 2020 tentang pedoman pembangunan masyarakat desa
  3. Permendesa No.13 tahun 2020 tentang prioritas penggunaan dana desa tahun 2021
  4. SE Menteri Desa PDT No.17 tahun 2020 tentang percepatan penggunaan dana desa tahun 2021
  5. Surat Plt, Ditjen PDP Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tentang pemuktahiran IDM berbasis SDG’s tanggal 1 Maret 2021 tentang pendataan IDM berbasis SDG’s

Pendataan dengan memberdayakan pemerintah desa dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengambil keputusan yang tepat. Dengan adanya informasi yang akurat tentang jumlah, jenis, dan tingkat keparahan disabilitas di masyarakat, akan lebih mudah untuk mengalokasikan sumber daya secara efektif dan memprioritaskan inisiatif-inisiatif yang secara langsung memberikan manfaat bagi para penyandang disabilitas.

Pengumpulan data tentang kelompok disabilitas juga membantu dalam pengalokasian sumber daya secara efektif dan efisien. Hal ini memungkinkan optimalisasi penganggaran dan distribusi sumber daya, memastikan tersedianya dana dan sistem pendukung yang memadai untuk layanan terkait disabilitas, perbaikan infrastruktur, dan program pendidikan. Sebagai hasilnya, desa-desa dapat mengembangkan strategi yang hemat biaya untuk meningkatkan kualitas hidup para penyandang disabilitas secara keseluruhan. Selain itu, pengumpulan data memberikan dasar yang kuat untuk advokasi dan meningkatkan kesadaran di masyarakat. Dengan berbagi statistik sekaligus cerita tentang tantangan yang dihadapi oleh para penyandang disabilitas, maka akan memungkinkan untuk menggalang dukungan. Data ini pun berfungsi sebagai tolak ukur untuk melacak peningkatan dari waktu ke waktu. Pendekatan berbasis data akan mendorong akuntabilitas di antara lembaga-lembaga pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan seluruh masyarakat untuk memastikan bahwa pelayanan terus ditingkatkan dan hak-hak penyandang disabilitas ditegakkan.

Workshop Penyusunan Rencana Aksi Disabilitas yang telah dilaksanakan oleh Gema Alam, dapat disimpulkan bahwa mengumpulkan data kelompok disabilitas di desa-desa bukan hanya sekedar upaya statistik; ini adalah langkah penting untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan penuh kasih. Data ini memberdayakan desa untuk mengembangkan solusi yang disesuaikan, mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif, mengadvokasi perubahan, serta mengukur kemajuan mereka. Dengan menyadari pentingnya pengumpulan data, kita dapat menciptakan dunia di mana setiap individu, terlepas dari kemampuannya, dapat berkembang dan berkontribusi untuk kemajuan komunitas mereka.