Prinsip utama yang dirayakan pada Hari Pangan Sedunia ini adalah peningkatan ketahanan pangan di seluruh dunia, terutama pada saat krisis.(https://www.detik.com)

Pangan menurut Pasal 1 Angka (1) UU Pangan, apa arti dari pangan didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan pembuatan makanan atau minuman.

Indonesia sebagai negara agraris adalah bukti bahwa negara ini adalah negara subur dengan sumber daya alam melimpah. Negara agraris adalah penopang kebutuhan pangan masyarakat. Melalui negara agraris ini, stok pangan dapat terpenuhi.

Namun faktanya, kebutuhan atau stok pangan tidak selalu mencukupi kebutuhan pangan di Indonesia. Itulah sebabnya pemerintah sering melakukan impor pangan dari luar negeri. Di era perubahan iklim ini, peran pertanian terlebih sektor pangan sangat strategis. Tetapi sector ini rentan terhadap perubahan iklim. Oleh karena itu, perubahan iklim merupakan salah satu ancaman serius terhadap ketahanan pangan di Indonesia.

Ketergantungan masyarakat Indonesia pada bahan pokok beras memang sangat sulit dihilangkan. Apalgi saat ini harga beras sangatlah mahal. Beralih ke makanan pokok lain mungkin butuh proses yang sangat lama. Indonesia sebagai Negara kepulauan memiliki sumber daya alam yang berlimpah dan beraneka ragam. Dulu, di setiap daerah memiliki makanan pokok beraneka ragam selain beras seperti jagung, singkong, sagu, ubi bahkan pisang.

Lumbung sebagai Sistem Ketahanan Pangan Keluarga

Dalam mengantisipasi kerisis pangan, orang tua kita terdahulu mensiasatinya dengan membangun lumbung di rumah. Hampir setiap rumah terdahulu kita akan menjumpai lumbung sebagai tempat menyimpan hasil pertanian/panen. Tetapi saat ini sudah jarang sekali kita jumpai lumbung tersebut walupun di beberap tempat masih ada yang mempertahankannya. Keberadaan lumbung ini menjadi bukti bahwa apa yang dilakukan masyarakat terdahulu menjadi pembelajaran penting bagi kita generasi yang hidup di zaman modern saat ini. Terlebih saat ini kita dihadapkan dengan persoalan perubahan iklim yang menyebabkan pola musim tidak menentu yang mengakibatkan petani kesulitan menentukan pola tanam yang tepat, sehingga banyak petani mengalami gagal panen. Persitiwa ini kemudian mengalami ketersediaan pangan berkurang, sebab terjadi kekeringan yang berkepanjangan sehingga berpengaruh pada harga semakin meningkat dan kelangkaan pangan. Sistem lumbung keluarga mungkin masih sangat relevan untuk menghadapi krisis pangan yang terjadi saat ini.

Momentum peringatan hari pangan sedunia tahun 2023 ini mengusung tema water is life, water is food. Leave no one behind” atau “air adalah kehidupan, air adalah makanan. Jangan tinggalkan siapa pun”.
Pemilihan tema ini mengandung makna bahwa air sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Air ini yang menjadi kekuatan pendorong bagi manusia, perekonomian, dan alam serta fondasi pangan bagi semuanya. Tema ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran global mengenai pentingnya pengelolaan air secara bijaksana seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk, pembangunan ekonomi dan perubahan iklim yang mengancam tersedianya air. (https://www.detik.com)