Inaq Noni atau Inaq Nurul Aini adalah salah satu penyintas gempa Lombok. Perempuan dengan 4 anak ini, hingga 18 bulan paska gempa Lombok masih tinggal di sebuah tenda beratap terpal, berdinding seng bekas dan pagar yang sudah robek. Tim Gema Alam & sahabat Gema Alam mengetahui kondisinya, pada saat mengunjungi penyintas yang mendapat dukungan huntara dari sahabat GA pada tahun 2018 lalu.
Senin, 11 November 2019 pukul 10.00 wita kala mengunjungi Inaq Solatiah, Dia memberikan informasi bahwa masih ada orang yang tinggal di tenda. Perempuan dengan anak balita, kriteria yang kami tekankan saat membangun huntara. Bersama Inaq Solatiah, tim berjalan kaki menuju ke tenda inaq Noni. Sangat miris, tenda robek yang jauh dari kata layak untuk ditempati itu berdiri hampir roboh di tengah – tengah bangunan kerangka rumah dari pemerintah.
Inaq Noni, tidak mendapatkan bantuan perbaikan rumah. Alasannya karena rumahnya yang rusak akibat gempa adalah rumah bedeq/pagar. Sementara rumah yang masuk kriteria untuk mendapat bantuan pemerintah adalah rumah yang berdinding tembok. Perempuan bertubuh sedang ini, tinggal bersama suami yang bekerja serabutan dengan anak-anaknya.
Setelah mengobrol dengan inaq Noni, kami sampaikan bahwa jika ada yang berniat membantu untuk membangun hunian sementara secara swadaya, apakah dia bersedia menerima. Namun dengan syarat dia membuat kerangka rumah menggunakan kayu yang ada dan menanggung biaya tukang. Dia sangat berharap ada yang membantu dan kami anjurkan agar dia diskusikan dengan suaminya.
Rabu, 13 November 2019 kami mulai bergerak. Ovan salah seorang sahabat GA yang berasal dari Sembalun, menginformasikan ukuran rumah inaq Noni 5,5 meter x 4,5 meter. Ternyata inaq Noni tidak punya kerangka kayu, karena rangka tenda yang ditempati terbuat dari bambu. Mendapati kondisi ini, saya koordinasi dengan Ovan, Yanti dan amaq Solatiah agar bisa membantu Inaq Noni untuk menyiapkan kayu sebagai rangka rumahnya. Namun setelah 3 hari tanpa hasil, saya dan mbak Leya putuskan untuk melakukan penggalangan dana publik melalui media sosial.
Alhamdulillah, hanya dalam waktu 2 jam sejak postingan mbak Leya di Instagram dan facebook, terkumpulah dana untuk membangun huntara bagi inaq Noni. Sumbangan ini berasal dari para darmawan yang telah rela mendonasikan sebagain rezekinya untuk inaq Noni, salah satu penyintas gempa Lombok tahun 2018.
Adapun rincian pembiayaannya, antara lain;
- Tiang 6 bilah x Rp 170.000= 1.020.000
- Kayu sinta 12 ikat x Rp 195.000 = 2.340.000
- Spandek 12 lembar x Rp 245.000 = 2.940.000
- Triplek 15 lembar x Rp 70.000 = 1.050.000
- Paku sekomplit Rp Rp150.000
- Semen 6 sak x Rp 90.000= 540.000
- Cat 2 kaleng x Rp 110.000 = 220.000
Total Rp 8.260.000
Total biaya ini terkumpul dari Sahabat Gema Alam yang tak mau disebutkan namanya. Biaya ini sudah langsung kami transfer ke Ovan, agar pengadaan bahan segera bisa direalisasikan. Semoga Inaq Noni dan keluarga segera bisa menempati huntara yang layak. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan para dermawan yang sudah mewujudkan harapan inaq Noni. (gantb/haiziah)