GEMA ALAM – NTB – Selasa (10/9/19), Kementerian Sosial Republik Indonesia sebagai salah satu pemangku kepentingan dan pihak yang memiliki pengaruh terhadap pelaksanaan dan keberlanjutan proyek I-WIL yang dijalankan oleh mitra Oxfam di NTB, melakukan kunjungan lapangan ke salah satu daerah lokasi tempat pelaksanaan proyek I-WIL di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kali ini mereka berkunjung ke Lombok Timur dampingan dari Gema Alam NTB setelah kemarin berkunjung ke Lombok Tengah. Dalam kunjungan ini, mereka bertemu dengan kelompok nine penenun (KNP), kelompok perempuan kritis dan kreatif (KPKK) dan kelompok perempuan Gapura. Pertemuan kali ini berlokasi di kantor desa Pringgasela Selatan yang dihadiri langsung oleh kepala desa Pringgasela Selatan, ketua BPD dan perwakilan kepala dusun.
Tujuan dari pertemuan ini yaitu melakukan diskusi dengan masyarakat, sekaligus mendengarkan sharing dari kelompok masyarakat dan penerima manfaat terkait dampak dari proyek I-WIL terhadap peningkatan kesejahteraan kelompok rentan perempuan dan pencapaian kesetaraan gender.
Sepanjang diskusi, kelompok perempuan ini bercerita tentang pengalaman mereka ikut terlibat di dalam proyek I-WIL dan sebagai penerima manfaat dari proyek. Dari sejak awal mereka tidak mengerti dan tahu apa – apa sampai saat ini mereka sering dilibatkan dalam forum – forum di desa seperti musrenbangdes sampai mereka dipercaya untuk duduk di lembaga desa. Perasaan haru muncul dari mereka ketika bercerita, saat dulu mereka selalu dicibir oleh tetangga, tetapi saat ini mereka jadi percaya diri dan menjadi kebanggan di desa. Sebut saja KNP yang saat ini didukung penuh oleh pemerintah desa, bahkan mereka sampai disewakan rumah (Bale Tenun) sebagai tempat berkumpul dan beraktifitas, bahkan tempat menerima tamu yang datang berkunjung untuk membeli hasil karya tenun kelompok.
Selain itu, dari Oxfam dan Kementerian Sosial RI meminta kepada kelompok perempuan dukungan apa yang masih perlu disuport terkait dengan akses pasar?. Yang diinginkan oleh kelompok terkait dengan akses pasar adalah bantuan promosi produk, kemasan yang menarik, pengembangan produk, jaringan yang lebih luas, perizinan dan pelatihan inovasi kemasan. Hal – hal di atas ini menjadi kebutuhan dari kelompok perempuan saat ini, untuk bisa memajukan perekonomian mereka. Disamping itu, kelompok perempuan ini berharap untuk masih bisa disuport oleh Oxfam untuk tahun – tahun berikutnya dalam rangka pemberdayaan ekonomi perempuan dan usaha mandiri (wiraswasta). (gantb/ary)