Masalah sampah menjadi salah satu permasalahan yang komplek, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Penanganan sampah yang kurang baik dan bijak bisa menimbulkan dampak yang sangat besar bagi kehidupan di bumi. Dampak bagi kesehatan, sosial dan budaya. Sampah yang tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan bau, mengundang bakteri pathogen juga bibit penyakit. Saat ini sampah menjadi momok yang menakutkan dan mengancam bagi kelangsungan bumi dan kesehatan manusia serta mahkluk hidup lainnya.
Di Indonesia, sampah masih belum terkelola dengan baik, di kota-kota besar, di kelurahan dan desa – desa yang sudah maju dan berkembang ,sampah selalu menjadi masalah. Rata – rata setiap harinya kota – kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah – sampah itu diangkut oleh truk – truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa dikelola dengan baik. Dari hari ke hari sampah itu akan terus menempuk dan terjadilah bukit sampah.
Untuk memecahkan masalah tersebut KPKK ( Kelompok Perempuan Kritis dan Kreatif ) Desa Jurit Baru berinisiatif mengadakan sosialisasi dan pelatihan ecobrick sebagai upaya dalam peningkatan kapasitas kelompok dan wujud kepedulian terhadap lingkungan. Sosialisasi dan pelatihan pengolahan sampah dengan metode ecobrick dipandang penting dilaksanakan untuk menanggulangi menumpuknya sampah plastik yang dapat mencemari lingkungan. Pada hari Kamis, 18 Juli 2019 yang berlokasi di kantor desa Jurit Baru, KPKK dengan dukungan pemerintah desa Jurit Baru mengadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan ecobrick bagi 30 orang yang merupakan perwakilan dari Sembilan dusun di desa Jurit Baru yang terdiri dari perwakilan laki -laki dan perempuan.
Narasumber pada kegiatan ini adalah Rijalul Fikri seorang aktivis yang peduli terhadap lingkungan yang berasal dari KPLH-Sembapala Sembalun, yang selama ini juga focus menangani sampah di rinjani dengan metode ecobrick. Menurutnya, persoalan sampah sebenarnya harus ditangani di sumbernya/hulunya dan mengatakan ketersediaan TPS maupun TPA tidak terlalu penting jika nanti sampahnya tidak dikelola dengan baik. Dia mengatakan, untuk saat ini metode ecobrick ini adalah solusi yang dapat mengatasi persoalan sampah, terutama sampah plastik.