Pada hari Selasa, 12 Februari 2019 divisi pemberdayaan ekonomi Gema Alam NTB Mansyur berkunjung ke desa Jurit Baru menemui kelompok perempuan kritis dan kreatif (KPKK) dengan tujuan untuk berdiskusi terkait kondisi dan perkembangan kelompok pasca gempa. Dalam kunjungannya Mansyur bertemu dengan 6 (Enam) orang anggota KPKK salah satu diantaranya adalah ketua KPKK sendiri dan pertemuan tersebut berlangsung di rumah ketua KPKK. Pertemuan tersebut membahas tentang kendala dan tantangan yang dihadapi kelompok pasca gempa. Dari penuturan mereka kondisi KPKK saat ini sedang tidak produktif/vakum dan factor penyebabnya anggota tidak aktif adalah, kesibukan pribadi di masing – masing anggota dan kurangnya dukungan dari suami/keluarga.
Pada saat sebelum gempa KPKK cukup aktif di desa melakukan berbagai kegiatan di antaranya produksi hasil potensi di desa seperti membuat kripik pisang, membuat gula semut, membuat gula aren dari air nira asli dan merajut hasil kerajinan seperti tas, tempat pensil, tempat hand phone dan lain sebagainya bahkan melakukan pemasaran produk sampai keluar desa, mereka sampai mendirikan rumah kreatif di rumah salah satu anggota sebagai tempat pemasaran produk mereka. Tidak hanya itu saja, mereka aktif melakukan diskusi satu kali sebulan untuk meningkatkan kapasitas diri sehingga mereka bisa mengadvokasi ke pemerintah desa untuk diakui keberadaannya di desa dan bahkan mereka bisa mengadvokasi anggaran dana desa untuk memajukan kelompok mereka.
Pemerintah desa sangat mengapresiasi keberadaan mereka, sehingga dianjurkan untuk menyusun perencanaan kelompok sebagai dasar pemberian dana desa tersebut. Mereka tidak berjuang sendiri dalam advokasi tersebut, adanya kelompok laki – laki baru yang mendukung gerakan mereka yang juga sebagai staff di desa menjdikan jalan mereka lebih mudah untuk bisa mengakses dana desa tersebut.
Akan tetapi sejak gempa melanda pulau Lombok pada bulan Juli – Agustus 2018 menjadikan mereka seperti kehilangan arah, geliat ekonomi mereka lumpuh sampai tidak pernah berproduksi lagi dan kegiatan diskusi rutin mereka hingga hari ini tidak berjalan, di satu sisi mereka masih sangat bersemangat sekali untuk membangkitkan lagi kelompok mereka. Peluang saat ini pemerintah desa sudah menyiapkan anggaran untuk mereka dan tantangannya kelompok mereka belum siap mengelola anggaran tersebut karena kondisi kelompok yang sedang vakum. Untuk itu menjadi penting peran Gema Alam NTB selaku pendamping untuk memberikan motivasi dan membangkitkan semangat mereka untuk berbenah, apalagi dari penuturan mereka kelompok ini sangat penting, karena keberadaan kelompok ini memberikan banyak pengetahuan, peningkatan kapasitas diri dan bahkan membuat mereka menjadi lebih percaya diri setelah berproses di KPKK. Pada pertemuan selanjutnya disepakati akan mengulas kembali perencanaan yang sudah mereka buat sebagai bagian diri mulai membangkitkan semangat anggota kelompok dan membangkitkan perekonomian kelompok perempuan pasca gempa Lombok.