Fa’izah, nama panggilan ibu dua orang anak itu. Anak pertama sudah masuk SD pada tahun kemarin sedangkan anak kedua masih berumur 6 bulan. Ia bekerja sehari-hari sebagai ibu rumah tangga, suaminya bernama Khairul Mustafa bekerja sebagai buruh serabutan. Keseharian mereka tinggal di tenda terpal pengungsian paska gempa bulan Agustus kemarin.

Pada hari Kamis, 6 Desember 2018 di Desa Beririjarak dusun Beririjarak. Fa’izah salah satu penerima huntara mengadakan persiapan tahlilan sebagai bentuk ucapan rasa syukur bersama keluarga. Persiapan itu dilakukan di halaman hunian sementara mereka, mulai dari memotong ayam, memasak nasi dan persiapan lainnya. Tidak lupa juga memberi tau para tetangga “mesilak” untuk menghadiri acara tahlilan tersebut.

Di sela-sela persiapan, ibu Fa’izah mengungkapkan “tahlilan berupa zikir dan do’a bersama akan dilaksanakan nanti setelah sholat magrib, ini merupakan ucapan rasa syukur kami sekeluarga atas rezeki yang diberikan berupa berdirinya hunian sementara sebagai tempat berlindungnya kami sekeluarga” tuturnya.

Acara tersebut merupakan bentuk terimakasih kepada Allah SWT dan penghormatan terhadap tempat tinggal baru, agar lebih barokah saat ditempati. Hunian sementara merupakan bantuan yang diberikan oleh Gema Alam NTB kepada masyarakat desa Beririjarak yang terkena dampak gempa terutama untuk ibu hamil, menyusui, lansia, difabel, dan juga masyarakat kurang mampu.

Ucapan terimakasih sebesar-basarnya kami sampaikan kepada pihak yang menyumbang, kami merasa bersyukur dan terbantu sekali dengan adanya bantuan ini, terutama terlindung dari gempa susulan, hujan, terlebih bulan ini musim hujan, dan juga panasnya tenda dari terik matahari yang selama ini kami rasakan” ungkap salah seorang keluarga yaitu mertua Fa’izah.

Ia juga berharap akan ada hunian tambahan bagi warga lain atau keluarganya karena masih banyak ibu menyusui, lansia bermukim di lapangan menggunakan tenda terpal. (GA)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *