Konsorsium ADARA gelar pelatihan pengorganisasian di dua wilayah yaitu Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Tengah. Pelatihan ini di fasilitasi langsung oleh koordinator Konsorsium ADARA Muhammad Juaini dan Divisi Advokasi Diar Ruly Juniari. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran kritis dalam memhami persoalan di masyarakat kemudian dilanjutkan dengan praktik.

Di Lombok Timur kegiatan ini dilaksanakan Desa Pringgasela Selatan (29-30/10/20) sedangkan di Lombok Tengah dilaksanakan di dua lokasi yaitu Desa Jonggat (3-4/11/20) dan Desa Pagutan (8-9/11/20).

Tujuan dari pelatihan pengorganisasian diantaranya; a) memberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar pengorganisasian; b) peserta mampu menyampaikan persoalan yang dihadapi, mencari solusi atas persoalan yang dihadapi dan menyuarakan kebutuhannya kepada pihak-pihak terkait untuk kemajuan desa; dan 3) peserta dapat menjadi penggerak di masyarakat untuk perubahan kualitas hidup masyarakat.

Pelatihan ini dihadiri 20 peserta terdiri dari laki-laki dan perempuan. Peserta berasal dari unsur pemerintah desa, kepala kewilayahan, kelompok perempuan, tokoh perempuan dan tokoh pemuda.

Kegiatan dimulai dengan mengisi post test, tujuannya untuk melihat sejauh mana pengetahuan peserta tentang pengorganisasian. Proses pengorganisasian dilakukan untuk meningkatkan kapasitas komunitas laki-laki dan perempuan terutama dalam hal meningkatnya pengetahuan dan pemikiran, kesadaran kritis sehingga dapat memahami dan menyadari permasalahan yang terjadi di masyarakat (terutama kasus-kasus kekerasan) serta dapat mencari solusi atas persoalan yang terjadi guna membangun desa yang lebih baik dan adil gender.

Seperti yang dikatakan Muhammad Juaini bahwa jika menginginkan sebuah perubahan maka tanamkanlah pengetahuan dan harus dilakukan mulai dari individu, keluarga, komunitas, pasar,dan tempat yang lebih besar lagi. Proses ini bisa berjalan bila dibarengi dengan proses pengorganisasian.

“Ia pun mengungkapkan seorang organizer harus memiliki peng

 

etahuan sebelum bertemu dengan masyarakat karena pengorganisasian bukan pekerjaan sendiri melainkan mengajak atau membuat orang melakukan perubahan dengan belajar bersama”.

 

Selama satu hari peserta diberikan pengetahuan tentang pengorganisasian, Berikutnya hari kedua peserta melakukan simulasi atau investigasi ke masyarakat. Masing-masing kelompok dengan tema; a) pemberdayaan ekonomi perempuan; b) pengurangan kekerasan berbasis gender; dan c) partisipasi perempuan dalam mengambil keputusan. Investigasi dilakukan dengan pembagian tugas dan fungsi masing-masing. Untuk selanjutnya kemudian dibentuk rencana tindak lanjut untuk menyusun langkah-langkah pengorganisasian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *