Pasca melakukan survey livelihood recovery assessment (LRA) di Delapan kecamatan dan Lima Belas desa di Kabupaten Lombok Timur dengan mengambil 84 sampel rumah tangga yang dilakukan secara acak pada bulan Januari 2019, Gema Alam yang didukung UNDP melakukan sosialisasi hasil LRA dan FGD analisis rantai nilai komoditas strategis sebagai langkah pemulihan ekonomi di Kabupaten Lombok Timur pasca gempa. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan hasil survey LRA kepada dinas terkait dan FGD untuk menyepakati komoditas utama yang akan diintervensi  dalam rangka pemulihan perekonomian pasca gempa. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin – Selasa, 4- 5 Maret 2019 di kantor Bappeda Lombok Timur. Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Transmigrasi & Tenaga Kerja, Dinas Pariwisata, Dinas Koperasi dan UKM, BPBD, LPSDM, Bank BRI, Pengurus Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia, DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia, petani penyintas gempa, pelaku pariwisata penyintas gempa, wiraswasta penyints gempa dan peneliti Value Chain Analysis (VCA) Lombok Timur.

 

FGD ini dibuka oleh Bappeda selanjutnya presentasi hasil LRA oleh ketua Gema Alam. Setelah presentasi diharapkan adanya masukan dari semua stakeholder yang hadir untuk melengkapi data sehingga menjadi data yang benar – benar valid sehinga pemerintah dapat membuat kebijakan dalam menangani dan memulihkan perkonomian masyarakat Lombok Timur yang terkena dampak gempa. Masukan dari berbagai pihak dalam diskusi ini sangat penting sekali misalnya dari LPSDM memberikan masukan kepada pemerintah dan CSO bagaimana mempercepat upaya – upaya yang akan dilakukan oleh para pihak untuk memulihkan perekonomian, bagaimana usaha – usaha kecil ini tidak lagi dilakukan di dalam huntara. Dari Dinas Pariwisata menyarankan perlu adanya perbaikan data dari semua pihak yang terlibat dalam penanganan pasca gempa. Dari Dinas Sosial sendiri sudah memprogramkan akan memberikan santunan kepada para korban sebesar Rp. 10.000/hari selama 3 bulan, tetapi dana tersebut belum terealisasi. Setelah banyak mendapatkan masukan, Gema Alam akan mengkompilasi data – data dari pemerintah untuk dijadikan basis data yang baik dalam pemulihan ekonomi korban pasca gempa.

 

Hari berikutnya berdiskusi tentang penentuan komoditas yang akan diintervensi atau diteliti. Berdasarkan data BPS Lombok Timur, hasil komoditas utama yaitu Jagung, Bawang Merah, Cabe Besar, Cabe Rawit dan Pariwisata. Dari  kelima komoditas ini akan diberi skor dan perangkingan Satu sampai dengan Lima. Diskusi kelima komoditas ini cukup alot saat memberikan skor dan perangkingan, pemberian skor dan perangkingan dibarengi dengan analisa pasca gempa supaya tidak salah memberikan skor dan perangkingan. Dari pemberian skor dan perangkingan lima komoditas tersebut, yang mendapatkan skor terbanyak, maka itulah komoditas yang akan diintervensi atau diteliti. Setelah cukup lama berdiskusi menentukan skor, maka pariwisata mendapatkan nilai tertinggi dan itulah komoditas strategis yang akan diintervensi atau diteliti sebagai landasan pemerintah daerah untuk melakukan pemulihan perekonomian masyarakat atau korban gempa di Lombok Timur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *