Selama tiga bulan lebih Gema Alam NTB sejak gempa pertama yang terjadi pada tanggal 29 Juli 2018 melakukan tanggap bencana di wilayah kabupaten Lombok Timur. Beberapa kegiatan tanggap bencana seperti distribusi dukungan dasar, logistik dan dukungan lainnya dilakukan ke tenda – tenda pengungsi di 9 titik di kabupaten Lombok Timur dan 3 titik di kabupaten Lombok Utara. Memahami terbatasnya informasi terkait persoalan dan situasi gempa Lombok, maka Gema Alam NTB melakukan kajian kebutuhan paska bencana (Jitupasna). Gema Alam NTB mencatat beberapa hal penting terkait kondisi paska bencana di wilayah Lombok Timur. Selanjutnya Gema Alam NTB menyepakati untuk bekerjasama dengan mitra relawan yang tergabung dalam sahabat Gema Alam untuk melakukan studi aksi kesehatan reproduksi (Kespro) paska bencana. Kedua studi tersebut, secara bersama – sama menghasilkan beberapa rekomendasi yang dilaksanakan sebagai aksi,antara lain dalam bentuk pemeriksaan kesehatan kepada lebih dari 2.500 orang penyintas, khususnya ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, lansia, kelompok dengan disabilitas dan kelompok termiskin.

Hal ini dilakukan dengan memobilisasi 15 orang tim medis yang terdiri dari 9 orang dokter umum, 3 orang dokter spesialis anak, dan satu orang dokter spesialis kandungan dan obstetric serta 2 orang psikolog. Ke 15 tim kesehatan tersebut melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis  kepada 2.504 penyintas yang terdiri dari 1.302 pasien umum, 406 pasien kandungan, 781 pasien bayi/anak, dan layanan konsultasi psikolog kepada 25 orang penyintas di 11 desa di 4 kecamatan di Kabupaten Lombok Timur.

Gema Alam NTB dan Sahabat Gema Alam juga memfasilitasi pembangunan 45 hunian sementara (huntara) setara yang ditujukan bagi kelompok prioritas yaitu, ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, lansia, kelompok dengan disabilitas dan kelompok termiskin. Serangkaian kegiatan – kegiatan diatas dilaksanakan melalui kemitraan antara Gema Alam NTB bersama tim relawan yang tergabung dalam Sahabat Gema Alam.

Sebagai bentuk pertanggung jawaban dan pembelajaran bagi semua pihak khususnya pemerintah, maka Gema Alam NTB melakukan kegiatan launching Peluncuran Laporan Studi Aksi Tanggap Bencana Gempa Lombok pada hari Selasa, 27 November 2018 yang berlokasi di Base Camp Gema Alam NTB. Kegiatan ini dihadiri oleh pemerintah provinsi NTB, pemerintah kabupaten Lombok Timur, NGO, Programme Analyst Humanitarian, United Nations Population Fund (UNFPA), Deputi Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan, Sekwil Koalisi Perempuan Indonesia, Harian Suara NTB dan perwakilan penyintas. Dalam launching ini juga meluncurkan tiga buku pembelajaran yaitu:

  1. Kerentanan, Resiko dan Ketangguhan Penyintas Gempa Lombok
  2. Kerelawanan untuk Kesehatan Reproduksi Masa Paska Bencana
  3. Huntara Setara

Harapannya semoga pemerintah provinsi NTB dan kabupaten Lombok Timur dan semua pihak kedepannya dapat belajar dari pengalaman yang dilakukan Gema Alam NTB dan harapan para penyintas semoga pemerintah segera melakukan pemulihan terutama bagi para penyintas yang tidak memiliki tempat tinggal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *