Sejak tahun 2017 Koperasi Hijau Gema Alam NTB bekerjasama dengan Global Micro Initiative (GMI) telah menggulirkan dana bergulir kepada 31 orang pedagang kecil di Lombok Timur. Program ini menyasar pengusaha kecil yang tidak dapat mengakses modal perbankan, seperti pedagang bakulan dan warung. Program ini tidak hanya memberikan  kredit modal tetapi juga pendampingan. Oleh karena itu, Koperasi Hijau Gema Alam tidak hanya memerankan diri sebagai penyalur modal kredit, tetapi juga berupaya memberikan pendampingan dan peningkatan kapasitas yang dibutuhkan  kepada pedagang secara reguler guna memastikan usaha mereka berjalan.

Program ini dilatari oleh kondisi di mana banyak pedagang kecil yang memiliki modal terbatas tetapi sulit untuk mendapatkan akses permodalan dari perbankan. Mereka adalah para pedagang yang memiliki semangat usaha tinggi, teapi tidak memiliki aset sebagai jaminan untuk mengakses modal dari perbankan. Ada banyak pula pedagang kecil yang memiliki aset untuk dijaminkan kepada perbankan, sehingga mereka dengan mudah mengakses modal.

 

Persoalannya adalah banyak pedagang kecil yang tidak memiliki perencanaan, tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman mengelola keuangan. Tidak memiliki prioritas yang harus dibiayai. Sehingga, modal  pinjaman malah digunakan untuk hal-hal yang bisa saja tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan usaha. Akibatnya, banyak dari mereka justeru bangkrut, tetapi beban hutang harus ditanggung bertahun-tahun.

Di sisi lain, bisnis perbankan membutuhkan arus perputaran uang yang cepat agar perolehan keuntungan lebih maksimal. Oleh karena itu, perbankan tutup mata dengan kondisi konsumen, tidak mau tahu apakah usaha mereka untung atau rugi, pejanjian awal mutlak dieksekusi; menunggak aturan denda tetap harus jalan.

Melalui kerjasama Koperasi hijau Gema Alam dengan GMI Jerman kondisi ini coba diretas dengan membangun sistem permodalan yang lebih adil, dalam hal ini koperasi setelah memberikan kredit modal berkewajiban secara berkelanjutan melakukan evaluasi dan monitoring terhadap perkembangan usaha mitra, mengarahkan serta  melakukan assesment terhadap persoalan dan tantangan yang dihadapi usaha mitra. Lalu mengidentifikasi kebutuhan terkait kafasitas apa yang harus diberikan kepada mitra agar usahanya dapat berkembang.

 

Pada periode Juni 2019 Koperasi Hijau Gema Alam telah menggulirkan dana pinjaman sebesar Rp 22.000.000 kepada 21 orang perempuan yang memilki usaha (UKM) yang berasal dari desa Mekar Sari, Sapit, Beririjarak, Wanasaba, Masbagik, Pringgasela Selatan, Jurit Baru dan Sekarteja. Besar  pinjaman berpariatif sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan si peminjam dan yang pasti juga tidak memberatkan bagi peminjam. Rata – rata dana pinjaman yang dialokasikan kepada masing – masing orang sebesar Rp 1.000.000 s/d Rp. 3.000.000 dan dalam jangka waktu sepuluh bulan. Cara pengembaliannyapun terbilang mudah dan tidak pula disertai dengan bunga, hanya saja ada jasa yang harus dibayarkan oleh peminjam kepada si pemberi pinjaman sebesar Rp 5.000 s/d 15.000 pada setiap membayar cicilan tergantung dari besarnya jumlah pinjaman. Dengan  adanya pemberian dana pinjaman ini kepada UKM, maka diharapkan dapat mengembangkan usaha dan meningkatkan perekonomian perempuan di Lombok Timur.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *