Setiap individu dilahirkan dengan gambaran diri masing-masing dengan peran yang sudah ditetapkan oleh Tuhan. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan bakat/ potensi dan kecerdasan dalam dirinya. Tidak ada manusia yang terlahir dengan label bodoh dan tidak berguna. Kelahiran manusia yang dibekali dengan bakat dan kecerdasan menjadi bahan kuat untuk menjalankan tugas sebagai khalifah di muka bumi ini. Lalu sudahkan kita menjalankan tugas dari Tuhan dengan mengoptimalkan bakat dan kecerdasan kita yang membuat setiap individu memiliki value di mata Tuhan dan manusia?

Sebelum menjawab pertanyaan diatas, kita akan mengulas apa itu bakat, kecerdasan dan khalifah. Bakat merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang sejak ia lahir atau bisa dikatakan murni pemberian Alloh SWT dan tidak akan hilang ( Rahmawati 2 – Kompasiana). Kecerdasan adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan asalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa dan belajar. Khalifah artinya manusia sebagai pemimpin, tugas manusia sebagai khalifah meliputi:

  1. Menuntut ilmu
  2. Menjaga dan memelihara diri dan keluarga
  3. Mewujudkan kesatuan dan persatuan ummat
  4. Tolong menolng dalam kebaikan
  5. Menegakkan keadilan dalam
  6. Amar Ma’ruf Nahi Mungkar.

 

Namun faktanya tidak semua individu yang mengetahui dan mengoptimalkan bakat, kecerdasan dalam menjalankan tugasnya di muka bumi ini. Ketidak adilan, penindasan, kemiskinan terus berkembang di hadapan mata kita namun seolah kita tidak punya daya untuk meretas semua. Hal ini disebabkan karena  manusia di Indonesia sudah terblok pemikiran bahwa bekerja dan sukses adalah orang yang bekerja dengan menggunakan seragam, sepatu, memiliki banyak uang dan masih banyak lagi. Kesimpulan masyarakat membuat manusia menjadi kehilangan jati diri, potensi terus tersembunyi dalam dirinya, kecerdasan tidak dihargai hingga akhirnya menjadi manusia yang sangat latah tanpa pendirian.

Oleh karena melalui Ruang Berbagi Insan Tuhan ini, Gema Alam berharap bisa menjadi wadah semua orang ( non disabilitas dan disabilitas, perempuan dan laki-laki ) untuk menemukan, mengembangkan, membagikan dan mempromosikan bakat dan kecerdasan sebagai bekal dalam menjalani kehidupan yang lebih bernilai sehingga terwujud kedamian, kesetaraan dan kemakmuran di muka bumi ini.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *