Foto: KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Terbatasnya akses terhadap air bersih mengharuskan perempuan yang juga sebagai ibu rumah tangga mengumpulkan air dari sumber mata air atau bak penampung yang tersedia di tempat – tempat umum atau bahkan dari mobil tangki yang disediakan oleh pemerintah.

Hal ini terus dilakukan berulang – ulang setiap tahun saat memasuki musim kemarau. Dapat dibayangkan tenaga dan waktu yang dihabiskan hanya untuk sekedar mendaptkan dan menyediakan air bersih untuk kebutuhan keluarga. Tidak jarang juga, kadang untuk peran ini melibatkan anak perempuan mereka.

Secara kolektif, ibu rumah tangga diberbagai daerah menghabiskan waktu berjam – jam dalam antrian panjang untuk sekedar mendapat air bersih yang terbatas dan ini dilakukan setiap hari, belum memikirkan hal lainnya.

Ketersediaan dan keterjangkauan akses air bersih bagi perempuan dapat memberikan mereka kesempatan untuk bekerja, belajar dan mengatur rumah tangga. Mungkin penting juga melibatkan mereka dalam manajemen pengelolaan air bersih.

Untuk itu, penting menjadi perhatian para pemangku kebijakan memberi perhatian terhadap persoalan ini. Tidak dapat dipungkiri, perempuan adalah korban yang paling menderita jika terjadi krisis air. Melalui momen peringatan hari perempuan internasional 8 Maret  dan hari air sedunia 22 Maret 2023 menjadi refleksi dari gerakan kaum perempuan untuk lebih berdaya dalam mencapai kesetaraan gender dan hak-haknya. Para perempuan sejatinya memiliki peran penting dalam kehidupan, tidak terkecuali juga dalam pengelolaan sumber daya alam yang termasuk di dalamnya adalah sumber air.

Selamat hari Perempuan Internasional 8 Maret dan hari Air Sedunia 22 Maret 2023