Jumat – Sabtu, 1 – 2 Juli 2022, bertempat di sekertariat Kelompok Tenun Rinjani desa Sembalun Lawang, GEMA ALAM NTB menyelenggarakan Pelatihan Pewarna Alam bagi kelompok Tenun desa Sukarara, Sembalun Lawang dan Bayan. Ini merupakan salah satu upaya peningkatan kapasitas penenun dalam rangka memberdayakan kelompok perempuan pedesaan untuk merevitalisasi dan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perempuan tentang pengelolaan dan layanan ekosistem lokal yang memiliki hubungan kuat dengan kesejahteraan dan mata pencaharian perempuan.
Melalui program ini, perempuan, diharapkan memiliki kesadaran lebih kuat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA), antara lain terkait pemahaman perempuan tentang jenis tanaman yang bermanfaat untuk produk tenun, kesadaran untuk melestarikannya agar berkelanjutan, yang merupakan warisan budaya di 3 lokasi program; Desa Bayan Kabupaten Lombok Utara, Desa Sukarara Kabupaten Lombok Tengah dan Desa Sembalun Lawang Kabupaten Lombok Timur, plus perwakilan Kelompok Nina Penenun desa Pringgasela Selatan, Lombok Timur.
Pada pelatihan ini, perempuan penenun berhasil mengenali jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan pewarna alam, serta memahami cara mengelola limbah secara aman, di samping memahami pentingnya mengelola tanaman pewarna alam agar terjaga ketersediaan dan kelestariannya. Para peserta juga memperoleh pengetahuan dan ketrampilan/teknik membuat warna, termasuk warna pink, hijau dan hitam yang selama ini masih terbatas diketahui, proses fiksasi yang ramah lingkungan, agar pewarnaan alam awet, tidak cepat luntur.

Fasilitator (pelatih) merupakan Tim Trainer yang berkompeten di bidangnya, mendapat dukungan sponsor dari Rotary Indonesia District 4320 yang meliputi area Indonesia Timur, terdiri dari Rotarian Zazilah dari Rotary Club Semarang Pandawa, pemilik bisnis Zie Batik, Indonesia, Komunitas EMPU Sustainable Fashion, Marheno Jayanto dari Rotary Community Club Semarang Pewarna Alam, Diana Timoria, Seniwati dan Penenun berpengetahuan pewarnaan alam Sumba Timur, Komunitas EMPU Sustainable Fashion.

Pelatihan yang dilaksanakan oleh GEMA ALAM NTB, berkonsorsium dengan PIKUL NTT atas dukungan Ford Foundation ini dikemas secara partisipatoris selama 2 hari, terdiri dari tahapan teori, konsep, dan ketrampilan dari proses praktik.


Tekhnik-tekhnik membuat pewarnaan alam dan pasta sangat berbeda dengan proses yang selama ini dilakukan oleh penenun. Melalui pelathan ini penenun memiliki skill membuat pewarna alam yang lebih kuat warnanya serta kwalitasnya lebih bagus. Selain itu, peserta juga merasa lebih mudah membuat pasta dengan tekhnik yang didapatkan di pelatihan. Selain itu juga ada komitmen bahwa beberapa tumbuhan penghasil pewarna alam yang tidak ada di 3 lokasi akan dikirimkan bibitnya dari Semarang. Untuk memperkaya tumbuhan penghasil pewarna alam. Output fisik dari legiatan ini berupa benang dengan warna-warna yang disukai oleh pasar Jepang, menurut mbak Lina selaku pimpinan Rotary yang hadir pada hari kedua pelatihan. Kompilasi resep membuat warna alam, pasta dan data-data tumbuhan penghasil warna (akan dibuatkan dalam bentuk buku)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *