Perempuan dan laki-laki menjadi bagian penting dalam pembangunan Negara Indonesia. Perempuan Indonesia memegang peranan penting dalam pembangunan, jumlahnya yang mencapai 118.048.783 (49%) orang dari 237.556.363 orang penduduk Indonesia (sensus  pendudukan 2010), merupakan jumlah yang potensial untuk pembangunan nasional. Dengan jumlah yang demikian banyak, pantas bila perempuan dijadikan salah satu komponen  pembangun bangsa. Peran perempuan dalam pembangunan bangsa Indonesia sangat besar dan merupakan aset bangsa yang potensial dan kontributor yang signifikan dalam  pembangunan bangsa baik sebagai agen perubahan maupun subyek pembangunan

Namun fakta yang terjadi adalah perempuan masih menjadi sub-ordinat dalam pembangunan bahkan pada level pembangunan desa. Kebutuhan, suara, peran serta dan  keterlibatan perempuan sangat minim dalam proses pembangunan desa. Hal ini disebabkan oleh dua sisi, pertama dari sisi laki-laki yang masih sangat minim mensuport kemajuan perempuan dan dari sisi perempuan yang masih rendah kapasitas untuk bersuara dan terlibat dalam pembangunan desa.

Oleh karena itu, hal yang harus dilakukan untuk meretas kondisi tersebut diatas dan mewujudkan pembanguna  yang berkadilan maka perlu memberikan peningkatan kapasitas kepada perempuan terkait dengan kemampuan dasar negosiasi sebagai modal dalam melakukan advokasi kebutuhan perempuan.

Untuk itu, Gema Alam NTB yang tergabung dalam Konsorsium ADARA yang didukung oleh Oxfam mengadakan pelatihan bagi perempuan dengan tujuan;

  1. Untuk memberikan pengetahuan tentang memetakan kebutuhan perempuan yang akan diadvokasi,
  2. Untuk memberikan keterampilan menyusun bahan advokasi
  3. Untuk memberikan keterampilan dasar negosiasi di pemerintah.

Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Senin, 21 Januari 2019 di Lesehan Asri Kelurahan Sekarteja yang diikuti oleh 20 orang perempuan yang terdiri dari 18 orang perempuan merupakan dampingan Gema Alam yang bersal dari desa Jurit Baru, desa Pringgasela Selatan dan desa Beririjarak dan Dua orang perempuan merupakan utusan dari Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI). Pelatihan ini difasilitasi oleh Ibu Ririn Hayudiani aktivis perempuan dari Lembaga Pembangunan Sumber Daya Mitra (LPSDM) NTB. Adapun hasil yang dicapai dalam pelatihan ini adalah perempuan memilki keterampilan menyusun bahan advokasi dan memiliki keterampilan dasar tentang negosiasi di pemerintah. Harapannya dengan pelatihan ini, kedepan para perempuan dapat mengadvokasi apa yang menjadi kebutuhan mereka di pemerintah baik desa maupun pemerintah kabupaten.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *