Menyusun strategi influencing
Kekerasan berbasis gender sudah terjadi pada semua kehidupan, tak hanya rumah tangga, tetapi juga di masyarakat. Kekersan berbasis gender ini sama halnya dengan kekerasan terhadap perempuan. Namun, kekerasan juga bukan berarti tidak terjadi pada laki-laki tetapi yang paling rentan mendapatkan kekerasan adalah perempuan.


Meski desa sudah menetapkan peraturan untuk melindungi perempuan, namun masih belum berjalan maksimal. Karena peraturan yang ditetapkan belum sampai kedusun-dusun. Untuk itu, perlu membangun kepedulian semua pihak untuk mengatasinya.


Melalui pertemuan ini, berlokasi di Lesehan Sekar Asri sekarteja Lombok Timur, para tokoh agama, tokoh adat, paralegal, dan komunitas di tiga desa dampingan Konsorsium ADARA, Kembali untuk memperkuat perjuangan mencegah kekerasan berbasis gender dari segi agama. Seperti yang dikatan Muzanni selaku tokoh agama bahwa, jika ingin mempengaruhi orang maka harus dimulai dari diri sendiri karena perubahan itu tidak bisa terjadi kalau tidak dimulai dari diri sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *