Saat memberikan pengantar, Muhammad Juaini selaku koordinator mengungkapkan, “Semoga upaya yang kita lakukan saat ini dapat memantik upaya berikutnya secara bersama untuk bangkit menjadi perempuan yang berdaya”.
Konsorsium Adara NTB (Gema Alam NTB dan LBH Apik NTB), melalui program I WIL concern melakukan upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan. Upaya sistematis yang tengah memasuki tahun ke-5 program I WIL ini meliputi pencegahan, penanganan dan pemulihan.
Spesialis GBV Konsorsium Adara, Ardian Febrianto, SH. merincikan upaya dimaksud, diantaranya:
Melalui pertemuan bulanan pertama ini, kita berharap untuk bisa saling menguatkan dan memulihkan kondisi menjadi lebih baik. Oleh sebab itu, pertemuan ini dilakukan dengan memberikan konseling. Membuka pemahaman tentang bentuk-bentuk kekerasan yang dialami perempuan serta kesulitan bertumpuk yang dihadapi perempuan korban kekerasan.
Surya Jaya yang terbiasa memberikan konseling di LBH Apik dan MEAL di Konsorsium bertindak memberikan konseling dengan mengajak penyintas untuk:
Adapaun beberapa tutur dari penyintas
“ Ketika status saya menjadi jelas (tidak digantung lagi)”
“Bisa membangun rumah untuk orang tua dan anak”
“Bangga bisa menyekolahkan anak saya walaupun tanpa bantuan dari mantan suami, sejak kelas 2 SD. Bahkan dia bisa mengaji dan azan dengan suara yang bagus”