Kerja keras Gema Alam NTB dalam melakukan pendampingan untuk memberikan motivasi dan memberikan semangat dan pengetahuan kepada kelompok perempuan dan laki-laki di beberapa desa dampingan. Saat ini salah satu desa dampingan Gema Alam NTB yaitu desa Pringgasela Selatan di mana terdapat  Kelompok Nina Penenun (KNP). KNP mendapatkan perhatian dari lembaga internasional (UNESCO). Hasil kunjungan tanggal 16-18 Januari 2019 tim UNESCO mengunjungi beberapa kelompok tenun di desa Pringgasela untuk melakukan assessment tentang pemulihan ekonomi penenun paska gempa salah satunya adalah KNP di desa Pringgasela Selatan.

Dalam kunjungannya tanggal 18 Februari 2019 Panji Kusuma selaku tim UNESCO mengabarkan bahwa UNESCO menyepakati untuk melakukan pendampingan ke KNP pasca gempa. Hasil assessment yang dilakukan UNESCO, bahwa beberapa usulan yang diajukan oleh KNP telah disetujui. Termasuk peningkatan kapasitas, dengan akan  diberangkatkannya satu dari pengurus KNP (Dewi Handayani) untuk mengikuti kursus digitalisasi motif tenun di India selama 10 hari yang akan dilaksanakan pada bulan April 2019. KNP juga mendapatkan dukungan dalam bentuk peralatan untuk pewarnaan alami, beberapa mesin jahit untuk pengembangan produk turunan tenun dan beberapa peralatan untuk mendukung pemasaran serta perlengkapan untuk diskusi. Selain ala,t UNESCO juga mendukung penyediaan bahan baku termasuk benang sehingga anggota kelompok bisa membeli bahan baku di Bale Tenun.

Kunjungan ini juga membahas tentang pengadaan lokasi pengolahan pewarna alami, dari UNESCO sendiri akan mendukung kebutuhan untuk melengkapi kebutuhan lokasi pengolahan pewarana alami. Lokasi yang diusulkan saat ini adalah kebun milik salah satu pengurus KNP. Hari itu juga tim UNESCO melakukan survey ke lokasi yang diajukan sebagai paon warna. Setelah survey, lokasi tersebut langsung disetujui oleh pihak UNESCO sebagai lokasi KNP untuk pengolahan pewarna alami atau sebagai paon warna.

Pertemuan selanjutnya akan diadakan tanggal 6-7 Maret 2019 untuk melakukan validasi data buku tentang  tenun oleh bapak Salim tim dari UNESCO. Kegiatan ini akan melibatkan beberapa tokoh di Pringgasela, di antaranya tokoh budaya, tokoh masyarakat, pemerintah desa dan pendamping KNP dari Gema Alam NTB.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *