Sejak 2017, Gerakan Pemuda Untuk Perubahan (GAPURA) desa Beririjarak sudah mulai mengolah kopi, dan saat ini menjadi brand desa yakni Kopi Rau. Kopi ini mulai dikembangkan di lahan – lahan petani yang ada di desa Beririjarak. Sebagai bentuk keseriusan GAPURA, maka mereka melakukan advokasi ke pemerintah desa untuk mendukung pengembangan Kopi tersebut. Tidak menunggu waktu lama, akhirnya pemerintah desa merespon keinginan tersebut dengan menganggarkan dana desa untuk pelatihan budidaya Kopi. GAPURA merupakan dampingan Gema Alam NTB yang menjadi anggota Konsorsium ADARA.

Beras Merah Produk Kelompok Perempuan Gapura

Mulai akhir tahun 2019, melalui program Indonesian Women’s In Leadership (I WIL). Spesialis WEE Konsorsium ADARA mendampingi kelompok perempuan GAPURA mengolah produk berbahan dasar beras merah. Beras Merah atau dalam istilah lokalnya pade rau merupakan tanaman musiman, hanya ditanam pada musim hujan saja, karena lokasi penanamannya di lahan tadah hujan (ladang). Awal mula pengembangan beras merah ini dimulai pada tahun 2018 dan sudah menjadi event rutin desa yaitu festival mataq pade rau (panen padi ladang).

Untuk selau menjaga ketersediaan beras merah, kelompok perempuan GAPURA bekerjasama dengan petani beras merah yang diorganisir oleh GAPURA.

Beras  merah ini ditumbuk menggunakan lesung untuk memisahkan kulit gabah (sekam) dari beras. Ini dilakukan oleh inaq-inaq (Ibu-ibu) di desa Beririjarak bukan digiling menggunakan mesin heuler.
Produk yang sedikan oleh kelompok perempuan Gapura adalah : Beras Merah, Tepung Beras Merah, MPASI, Masker, Kukis, Kerupuk dan lain – lain.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *